Setiap daerah mempunyai keunikan masing masing begitu juga dengan Boyolali.Di kota ini terdapat beberapa hal yang mungkin tidak akan anda dapatkan di daerah lain.Yaps berikut saya hadirkan beberapa hal yang bisa membuat anda tertarik untuk mengunjungi Boyolali
Malam 1 Suro, Upacara Sedekah Gunung di Kawasan Selo
Upacara adat sebagai ucap syukur atas
kesuburan yang diterima petani ini sangat khas dengan sesaji kepala
kerbau yang dilabuh di atas Gunung Merapi tepatnya di kawah gunung.
Jum’at Kliwon Minggu Keempat Bulan Suro, Upacara Buka Luwur Makam Ki Ageng Pantaran di Kawasan Ampel,BOYOLALI
Tradisi ini digelar sebagai peringatan
jasa Syeh Maulana Malik Maghribi yang menyebarkan agama di kawasan
Pantaran bersama Ki Ageng Pantaran. Prosesi yang terkenal dalam upacara
adat ini adalah prosesi penggantian kain penutup makam dan juga prosesi
membagi makanan dalam tenong saat berlangsungnya prosesi.
Setiap Hari Jum’at Pertengahan Bulan Sapar, Upacara Saparan atau Gunungan Apem Kukus Keong Mas di Kawasan Pengging,BOYOLALI
Bertempat di depan Masjid Cipto Mulyo di
tengah kawasan wisata mata air Pengging, Banyudono, puncak tradisi
berebut gunungan ribuan apem kukus rutin digelar di pertengahan bulan Sapar.
16 Ruwah, Tradisi Sadranan di Kawasan Cepogo
Tepat pada tanggal 16 bulan Ruwah,
beberapa makam di Desa Sukobumi, Cepogo,BOYOLALI selalu ramai dipadati
peziarah. Peziarah datang untuk mendoakan leluhur di bulan sebelum
menunaikan ibadah puasa. Tradisi ziarah inilah yang dikenal masyarakat
sebagai tradisi sadranan. Warga lokal juga berdatangan ke
kompleks pemakaman dengan mengusung tenong-tenong berisi makanan yang
pada akhirnya akan dibagikan kepada pengunjung yang memadati makam.
Hari Terakhir Bulan Ruwah, Ritual Padusan di Umbul Pengging dan Umbul Tlatar
“Adus” atau mandi dalam Bahasa Indonesia
adalah proses membersihkan diri dengan air. Tradisi Padusan berarti
membersihkan diri dengan air dan biasa dilakukan di lokasi wisata air
termasuk Umbul Pengging. Dengan menjalankan ritual ini, warga percaya
mereka membersihkan diri mereka sebelum melakoni ibadah puasa di bulan Pasa atau Ramadan.
Tanggal 8 Bulan Syawal, Tradisi Kirab Sapi Syawalan Di Desa Sruni, Musuk
Warga Desa Sruni, Musuk, Boyolali, yang
banyak bekerja sebagai peternak sapi memiliki tradisi unik dalam
merayakan Lebaran Syawal. Mereka biasa menggembalakan sapi dan ternak
lain secara massal setelah menggelar kendurian ketupat. Sebelum dibawa
berkeliling desa, sapi-sapi tadi juga diberi makan ketupat dan juga
dandanan berupa kalung ketupat dan juga minyak wangi.
0 Response to "KEUNIKAN BUDAYA BOYOLALI"
Posting Komentar